Penulis Perempuan Paling Hebat : Leila S. Chudori
Penulis Perempuan Paling Hebat : Leila S. Chudori -- Nama asli
beliau adalah Leila Salikha Chudori akrab dipanggil Leila Chudori,
beliau lahir di kota Jakarta, pada tanggal 12 Desember tahun 1962; Penulis berkewarganegaraan Indonesia. Namanya terkenal lewat karyanya berupa novel, skenario drama televisi,
cerita pendek, dan novel, Leila adalah
salah satu sastrawati yang mengawali dunia tulis menulis sejak anak-anak.
Pendidikan Leila Chudori ditempuh di Lester B. Pearson College of the Pacific (United World Colleges) di Kota Victoria, negara Kanada, Beliau mewakili Indonesia mendapat beasiswa di lembaga tersebut. Sejak 1989 hingga saat ini Beliau bekerja sebagai wartawati majalah Tempo. Di tahun pertama, Leila Chudori dipercaya meliput masalah – masalah internasional terutama di Negara Filipina dan berhasil melakukan wawancara dengan Presiden Cory Aquino di tahun 1989. Tahun 1991 di Istana Malacanang, pada tahun 1992 berhasil mewawancarai Presiden Fidel Ramos di Manila, kemudian pada tahun 1992 mewawancarai PM Malaysia Mahathir Mohamad di Jakarta. Di Jakarta pada tahun 2003 berhasil mewawancarai Pemimpin Mozambique Robert Mugabea. Kini Leila menjadi Redaktur Senior di Majalah Tempo, memiliki tanggung jawab di rubrik Bahasa dan masih sering menulis resensi film di majalah tersebut.
Karya pertama Leila Chudori dimuat saat Beliau berusia 12 tahun di majalah Hai, Kawanku, dan Si Kuncung. Pada usia dini Beliau berhasil menulis buku kumpulan cerpen berjudul "Seputih Hati Andra", "Empat Pemuda Kecil" dan "Sebuah Kejutan". Buku – Buku yang dihasilkan beliau adalah
Leila Chudori bercerita tentang sebuah keyakinan, kejujuran,
tekad, pengorbanan dan prinsip. Leila Chudori terinspirasi dari buku buku
yang dibacanya, cerpen-cerpen karya penulis luar negeri disebutkan dalam
cerpennya. Diantaranya adalah Dostoyewsky
penulis klasik Rusia yang mengerek jauh ke dalam lubuk hati manusia. Franz Kafka, penulis Jerman yang menanyakan
eksistensi manusia,. D.H Lawrence penulis asal Inggris yang berjuang untuk
kebebasan mutlak nurani seorang manusia, penulis Irlandia James Joyce, yang
dikenal dengan roman Ullysses. Maka tidak heran jika Leila S. Chudori selalu
memunculkan tokoh-tokoh cerita yang memiliki kesadaran yang dalam pada jiwa yang bebas dan merdeka. Leila S. Chudori
pun tidak asing dengan cerita Ramayana, Baratayudha, dari dunia pewayangan.
Leila S. Chudori juga menggunakan imajinasi yang Beliau miliki untuk menyeruak ke dalam
ruang dan waktu, penuh halusinasi dan ilusi, khayalan dan angan-angan. Leila
menggambarkan berbagai macam kejadian-kejadian secara simultan dan pararel, bergabung menyusup untuk saling menguatkan kesan penghayatan
dan pengalaman. Leila juga menampilkan pengalaman pribadi, menggabungkannya dengan
cerita mitos. Dengan teknik penggabungan seperti ini, terjadi dimensi yang baru
dalam alur cerita. Satu hal yang sangat istimewa dalam cerpen Beliau
adalah bahwa beliau tidak sungkan untuk menceritakan suatu hal yang tabu bagi sebuah masyarakat
tradisional. Gaya bercerita Leila S. Chudori puitis dan intelektual. Idiom dan
metafora baru di samping pandangan filosofi baru karena untuk mengungkapkan hal
yang baru.
Pendidikan Leila Chudori ditempuh di Lester B. Pearson College of the Pacific (United World Colleges) di Kota Victoria, negara Kanada, Beliau mewakili Indonesia mendapat beasiswa di lembaga tersebut. Sejak 1989 hingga saat ini Beliau bekerja sebagai wartawati majalah Tempo. Di tahun pertama, Leila Chudori dipercaya meliput masalah – masalah internasional terutama di Negara Filipina dan berhasil melakukan wawancara dengan Presiden Cory Aquino di tahun 1989. Tahun 1991 di Istana Malacanang, pada tahun 1992 berhasil mewawancarai Presiden Fidel Ramos di Manila, kemudian pada tahun 1992 mewawancarai PM Malaysia Mahathir Mohamad di Jakarta. Di Jakarta pada tahun 2003 berhasil mewawancarai Pemimpin Mozambique Robert Mugabea. Kini Leila menjadi Redaktur Senior di Majalah Tempo, memiliki tanggung jawab di rubrik Bahasa dan masih sering menulis resensi film di majalah tersebut.
Karya pertama Leila Chudori dimuat saat Beliau berusia 12 tahun di majalah Hai, Kawanku, dan Si Kuncung. Pada usia dini Beliau berhasil menulis buku kumpulan cerpen berjudul "Seputih Hati Andra", "Empat Pemuda Kecil" dan "Sebuah Kejutan". Buku – Buku yang dihasilkan beliau adalah
- Buku berjudul “Kelopak-kelopak yang Berguguran” tahun 1984
- Malam Terakhir: Kumpulan Cerita pendek tahun 1989 diterbitkan lagi oleh Penerbit KPG tahun 2009
- Menagerie 2 (sebagai Editor) tahun 1993.
- Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo oleh ditulis oleh Goenawan Mohamad, Amarzan Loebis, Leila S. Chudori (Sebagai Editor), Bambang Bujono (Sebagai Editor) tahun 2008
- Novel dengan judul “Pulang” tahun 2012.
0 Response to "Penulis Perempuan Paling Hebat : Leila S. Chudori"
Post a Comment