Mira W, Dokter Yang Produktif Menulis

Nama lengkapnya Mira Widjaja, beliau lahir di kota Jakarta tanggal 13 September tahun 1950. Lulus dari Universutas Trisakti Fakultas Kedokteran. Disamping membuka praktek umum dokter, beliau juga merupakan seorang dosen di Universitas Mustopo. Mira mengawali karir sebagai seorang penulis ketika tahun 1975. Saat pertama kali cerpennya dimuat di majalah Femina dengan judul Benteng Kasih. Setelah itu berbagai macam cerpennya banyak dimuat di majalah lain terutama majalah wanita. Di tahun 1977, karya yang pertama berupa novel dimuat di majalah Dewi dengan judul dokter Nona Friska. Novel tersebut dibukukan kemudian difilmkan berjudul Kemilau Kemuning Senja di tahun 1981. Karya yang pertama kali dibukukan adalah Sepolos Cinta Dini, Gramedia menjadi penerbitnya di tahun 1978 setelah dimuat bersambung di harian kompas. Bukan Cinta Sesaat adalah bukunya yang ke 50 setekah 20 tahun menulis.

Kurang lebih ada 60 judul novel yang telah diterbitkan hingga tahun 2007 dengan genre fiksi remaja dan dewasa. Bayak novel – novelnya yang dijadikan sinetron. Beberapa karya yang fenomenal diantaranya : Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat (Gramedia tahun 1982), Sepolos Cinta Dini (Gramedia tahun 1978), Merpati Tak Pernah Ingkar Janji (Gramedia tahun 1984), Bukan Cinta Sesaat (Gramedia tahun 1995), dan Dari Jendela SMP (Gramedia tahun 1983).

Karya – karya yang beliau keluarkan sebagian besar bercerita tentang dunia kedokteran, baik setting menggunakan tokoh – tokoh dokter dan perawat, atau setting di rumah sakit. Karaketr pasien rumah sakit juga dimasukkan dalam settingnya. Karena hal tersebut adalah tema yang sangat dikuasainya karena bagian dari profesinya. Karena beberapa karyanya yang hingga saat ini masih dipajang di toko buku, dia menjadi sangat terkenal sebagai dokter yang pandai menulis, bahkan karya yang terdahulu pun masih dipajang di toko buku.  Klinik praktek dokter umum pun selalu ramai, maka banyak royalty yang sudah diperolehnya, ada juga honor atas pemuatan karya – karyanya di media dan hak atas ceritanya yang diangkat ke layar televisi.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: